“Gw br saj mutusin pcr tp dy trus minta balik. Dy ngancam mo nge-drug lg klo gw gak balik ama dy. Dulu dy emang pemakai tp dah brenti. Gmn donx, gw gak mo dy rsk lg gara2 gw.”
Saya yakin ada teman kita yang lain yang mengalami masalah yang sama atau paling tidak mirip. Jadi ada baiknya saya balas email tsb disini.
Temukan alasan yang kuat

Memutuskan hubungan dalam pacaran adalah sesuatu yang wajar. Pacaran adalah kesempatan untuk menjajagi kemungkinan adanya kecocokan dalam hubungan kita dengan orang tersebut dimana hal ini susah diketahui tanpa adanya hubungan dekat. Jika ternyata tidak cocok, tidak ada salahnya untuk mengakhiri hubungan. Meskipun demikian, sangat dianjurkan untuk melakukannya dengan kasih. Artinya, tidak perlu kita menggunakan kata-kata atau cara kasar tetapi cukup dengan sikap yang tegas.
Untuk mencegah sakit yang berkepanjangan karena berulang kali putus-nyambung, lakukan hanya setelah keputusan kita mantap. Caranya adalah dengan memastikan bahwa memang ada alasan sangat kuat untuk mengakhiri hubungan. Hal ini diperlukan untuk menangkal tuduhan-tuduhan bukan saja dari orang lain tetapi terutama dari diri sendiri. Saya mengamati bahwa alasan yang kurang kuat membuat seseorang mudah merasa tertuduh sehingga ketika pihak yang diputus meminta untuk kembali lagi ia tidak punya kekuatan untuk menolak.
Salah satu alasan kuat untuk mengakhiri hubungan adalah ketika kita melihat bahwa pacar kita bukanlah orang yang tepat untuk menjadi pasangan hidup dan orang tua dari anak-anak kita. Salah satu tujuan pacaran adalah persiapan untuk membentuk keluarga, artinya selain kita dan pasangan dalam hubungan tsb, akan ada tambahan anggota lain yaitu anak-anak. Kepentingan merekapun harus kita perhatikan mulai dari sekarang karena mereka tidak bisa memperjuangkannya sendiri.
Jika alasannya memang kuat, kita tidak perlu merasa bersalah untuk mengatakan keputusan kita. Lebih baik mengakhiri hubungan sekarang daripada melakukannya kelak setelah keluarga terbentuk. Meskipun sakit, memutuskan hubungan yang tidak cocok ketika pacaran itu mengurangi dampak yang melebar. Paling tidak hanya kedua orang tersebut yang sakit. Sementara jika telah menikah, banyak pihak yang terlibat di dalamnya.
Jangan Menengok ke belakang

Hidup ini pilihan
Ini bukan slogan tetapi kebenaran. Artinya Allah sendiri berfirman demikian.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, (Ul. 30:19)
Allah yang menciptakan kita tidak pernah memaksa umatnya untuk memilih kehidupan, meski Dia melihat bahwa pilihan lainnya adalah kematian. Allah juga tahu bahwa kematian yang dimaksud disini bukan hanya kematian fisik tetapi terlebih kematian rohani dimana manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan tidak ada satupun manusia yang tahan hidup dalam kondisi demikian. Tetapi toh Allah tetap akan ijinkan itu terjadi seandainya itu yang kita pilih. Dia memang akan tetap melakukan yang menjadi bagian-Nya tetapi yang menjadi bagian kita tidak akan diambil-Nya. Dengan kata lain, Allah tidak akan mengambil hak pilih kita. Jika kita memilih kematian, Dia tidak akan menarik kita dari sana kecuali kita mengulurkan tangan.
Jadi, menghadapi pacar yang mengancam hendak kembali ke kebiasaan lamanya yang merusak, anda harus berani menyatakan kebenaran. Anda harus bisa mengatakan dengan yakin, “Bukan aku yang menyuruh kamu memakai drug lagi tetapi itu murni keputusan kamu. Apapun yang terjadi, kamu sendiri yang akan menanggung akibatnya.”
Dulu saya pernah memiliki pengalaman yang serupa. Seorang teman entah kenapa tergila-gila kepada saya. Katanya dia yakin bahwa saya adalah soulmate-nya. Berkali-kali saya katakan, dari dengan cara halus sampai agak kasar, bahwa saya tidak mencintainya tetapi dia ngotot.

Ancaman adalah bentuk manipulasi
Mengancam adalah memaksa seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan karena jika tidak ada kemungkinan orang tersebut akan menanggung akibat seperti yang dikatakan oleh si pengancam. Ini adalah bentuk manipulasi (baca juga “The Trick is Called Manipulation” di blog ini) dan dilakukan oleh orang yang takut tidak akan bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Jangan anggap remeh ketika seseorang mengancam karena ketika seseorang dikuasai ketakutan, ia bisa melakukan tindakan nekat. Tetapi jangan pula panik. Orang yang sedang bersikeras dengan kehendaknya biasanya susah untuk diajak bicara karena pikirannya sedang dipenuhi oleh keinginan hatinya. Hal paling ampuh menghadapi situasi semacam ini adalah mendoakan orang tersebut dalam kasih. Serahkan saudara kita ini kedalam perlindungan Tuhan. Percaya bahwa seperti halnya kita, Allahpun pasti juga mengasihi saudara kita ini terlepas dari apa yang dilakukannya.
Ini juga yang saya lakukan ketika menghadapi teman saya yang mengancam hendak bunuh diri. Meskipun di depannya seolah-olah saya “tega”, di dalam hati saya terus memperkatakan kasih. “Aku mengasihimu karena engkau adalah kekasih Bapaku. Aku percaya Dia tidak akan membiarkan kamu mati konyol. Bapa, lindungi anak-Mu yang sedang dikuasai oleh kebodohannya ini.” Begitu saya ucapkan tiap kali saya khawatir ia akan nekat dan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya.
Jika anda benar-benar melihat alasan yang kuat untuk mengakhiri hubungan dan anda telah menyerahkan keputusan anda kepada Allah, jangan lagi mau diganggu dengan perasaan bersalah. Kasih memang indah namun kadang kita harus menunggu untuk melihat keindahannya. (A&S)
No comments:
Post a Comment