Sebelum menjadi dokter, kita perlu kuliah di Fakultas kedokteran. Sebelum menjadi arsitek, kita berlajar sekian tahun di Fakultas tehnik. Begitu juga untuk menjalankan profesi-profesi yang lain, kita perlu belajar lama sebelum akhirnya bisa memiliki profesi tersebut. Mengapa demikian? Karena orang menuntut kualifikasi tertentu bagi seseorang untuk menjalankan profesinya. Hal ini menyangkut masalah seberapa besar kemampuan orang tersebut bisa diandalkan untuk menjalankan pekerjaannya. Karena itu dari universitas mana seseorang mendapatkan ijazahnya juga sangat menentukan pandangan orang mengenai kemampuan orang tersebut.
Anda pasti tidak tenang menyerahkan anggota keluarga yang sakit kepada dokter yang belum jelas reputasinya. Begitujuga jika anda ingin membangun rumah, anda pasti tidak akan serta merta menyerahkan rancangan rumah anda kepada seseorang yang tidak jelas kualifikasinya. Semua ini karena anda tidak mau kelak dirugikan baik secara moral maupun material.
Dalam kehidupan perkawinan, akhir-akhir ini mulai disadari pentingnya persiapan untuk mereka yang hendak menikah. Sibuknya ruang konseling menangani masalah keluarga, semakin meningkatnya angka perceraian serta maraknya kekerasan dalam rumah tangga memicu para pemimpin rohani untuk segera mengambil tindakan pencegahan.
Bagaimana dengan profesi pacar? Mengapa saya katakan pacar juga sebuah profesi? Sebetulnya kalau kita jujur, seperti profesi yang lain, dibutuhkan standart kualifikasi tertentu bagi seseorang untuk bisa dipercaya menjadi seorang pacar. Kalau kita buka telinga dan melihat sekeliling kita, banyak terdengar kisah pilu terjadi di dunia perpacaran. Banyak dari kita yang lengah, tidak menyadari bahwa seorang pacar yang tidak qualified sangat berpotensi untuk merusak bahkan membinasakan pasangannya baik secara lahir maupun batin.
Tergerak oleh banyaknya saudara-saudara kita, bukan hanya wanita melainkan juga laki-laki, yang menjadi korban pacaran, saya ingin sekali mengajak kita semua untuk melihat pacaran sebagai sesuatu yang lebih serius, sesuatu yang memerlukan persiapan matang sebelum terjun kedalamnya.
Karena itu dalam tulisan-tulisan berikutnya kita akan khusus membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pacaran.
Anda pasti tidak tenang menyerahkan anggota keluarga yang sakit kepada dokter yang belum jelas reputasinya. Begitujuga jika anda ingin membangun rumah, anda pasti tidak akan serta merta menyerahkan rancangan rumah anda kepada seseorang yang tidak jelas kualifikasinya. Semua ini karena anda tidak mau kelak dirugikan baik secara moral maupun material.
Dalam kehidupan perkawinan, akhir-akhir ini mulai disadari pentingnya persiapan untuk mereka yang hendak menikah. Sibuknya ruang konseling menangani masalah keluarga, semakin meningkatnya angka perceraian serta maraknya kekerasan dalam rumah tangga memicu para pemimpin rohani untuk segera mengambil tindakan pencegahan.
Bagaimana dengan profesi pacar? Mengapa saya katakan pacar juga sebuah profesi? Sebetulnya kalau kita jujur, seperti profesi yang lain, dibutuhkan standart kualifikasi tertentu bagi seseorang untuk bisa dipercaya menjadi seorang pacar. Kalau kita buka telinga dan melihat sekeliling kita, banyak terdengar kisah pilu terjadi di dunia perpacaran. Banyak dari kita yang lengah, tidak menyadari bahwa seorang pacar yang tidak qualified sangat berpotensi untuk merusak bahkan membinasakan pasangannya baik secara lahir maupun batin.
Tergerak oleh banyaknya saudara-saudara kita, bukan hanya wanita melainkan juga laki-laki, yang menjadi korban pacaran, saya ingin sekali mengajak kita semua untuk melihat pacaran sebagai sesuatu yang lebih serius, sesuatu yang memerlukan persiapan matang sebelum terjun kedalamnya.
Karena itu dalam tulisan-tulisan berikutnya kita akan khusus membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pacaran.
No comments:
Post a Comment