Banyak cara dipakai orang untuk menggambarkan perasaan mereka ketika sedang jatuh cinta. Ada yang mengatakan, “My heart stops beating everytime I see her walking up to me.” Ada lagi yang menggambarkan, “Aku senang memikirkan dia, termasuk hal-hal kecil yang nggak penting seperti kalau jam segini dia biasanya lagi ngapain ya....” Yang lebih ekstreem lagi berkata, “Otakku rasanya diisi oleh dia. Aku ngga bisa mikirin apapun kecuali dia, dia dan dia!”
Tidak disangkal jatuh cinta adalah perasaan yang sering dirasa membingungkan. Beberapa perasaan bercampur menjadi satu; ada rasa was was (apa dia juga merasakan yang kurasakan?), ada rasa takut (bagaimana jika ternyata cuma aku yang merasa begini), ada rasa senang (apapun yang ada di dia terlihat indah), gelisah (kalau belum melihat wajahnya belum bisa tidur), bersemangat (serasa memiliki tujuan hidup yaitu mencintainya), dsb.
Karena bercampur-aduknya beberapa perasaan ini banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Supaya tidak kehilangan momen yang menyenangkan ini tidak jarang yang akhirnya memutuskan untuk mengikutinya dengan cara mendekati si dia. Banyak yang akhirnya berlanjut dengan hubungan yang lebih dalam tetapi banyak juga yang berakhir dengan kekecewaan karena ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan atau hubungannya tidak berlangsung lama.
Yang terjadi di dalam tubuh ketika kita jatuh cinta
Sebagai manusia jasmani, tubuh kita tersusun dari daging, darah, tulang, sistem syaraf serta sekumpulan sistem bio-kimia dengan kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon maupun enzym. Dan ternyata...beberapa hormon yang dimiliki tubuh ini bertanggung jawab atas apa yang kita rasakan ketika sedang jatuh cinta.
Hormon pheromone, misalnya, adalah hormon yang dimiliki oleh binatang maupun manusia yang mengatur masalah pasangan. Karena zat kimia ini binatang seperti semut atau anjing bisa mengenali pasangannya sementara rayap jantan dapat menerima ajakan kawin yang dipancarkan oleh rayap betina yang berjarak beberapa kilometer darinya. Sementara pada manusia, dilepaskannya zat kimia ini membuat seseorang memiliki daya tarik yang tinggi bagi lawan jenisnya.
Oxytoxin yang disebut juga hormon cinta adalah unsur kimia yang selain diproduksi oleh hypothalamus di otak juga dihasilkan oleh kelenjar di testis pria dan indung telur wanita. Hormon yang juga dimiliki oleh binatang ini berperan besar dalam menumbuhkan rasa keterikatan seperti antara bayi dengan ibunya atau kedekatan yang dirasakan oleh sepasang kekasih. Kerja hormon ini dipicu oleh rangsangan fisik seperti kulit yang bersinggungan, belaian, pegangan tangan atau hubungan sexual. Para pasangan wajib berterima kasih kepada hormon ini karena dialah yang membuat kita merasa selalu ingin berdekatan dengan pasangan kita.
Naiknya kadar seretonin ketika seseorang jatuh cinta membuat orang tsb tidak keberatan melakukan hal-hal yang pada kondisi biasa tidak mau ia lakukan. Hormon ini juga membuat orang yang jatuh cinta tidak bisa berhenti memikirkan si dia yang sedang mencuri hatinya, sulit tidur, kurang nafsu makan dan moodnya berubah-ubah.
Ini hanya beberapa contoh zat-zat kimia yang bekerja saat seseorang jatuh cinta. Saya yakin masih banyak lagi jenis hormon yang berperan dalam hubungan lawan jenis.
Anak-anak saya menyukai hamster dan sekarang ini sudah ada tiga puluhan hamsters di rumah. Beberapa pasang sudah mulai beranak. Saya amati, begitu melahirkan induk-induk hamster ini secara naluri berubah menjadi keibuan. Mereka menjaga dan merawat anak-anaknya dengan lembut dan penuh dedikasi. Padahal ada yang sebelumnya termasuk yang suka berkelahi. Kami menamainya si Bully karena kegemarannya menganiaya teman-temannya. Namun karena hormon yang dilepaskan tubuhnya selama kehamilan dan proses melahirkan, sifat bully-nya ini mendadak hilang digantikan oleh sifat lembut dan caring. Jadi dalam hal ini saya sependapat dengan mereka yang mengatakan, “Love is a matter of chemistry.”
Kepada binatang dan manusia Allah memberi perintah yang sama yaitu untuk berkembang biak (beranak-cucu) dan untuk memenuhi bumi. (Kej. 1:22, Kej. 1:28) Tetapi kepada manusia Allah menambahkan, “...dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Dengan kata lain, Allah merancangkan kita untuk menjadi penguasa di bumi ini. Untuk keperluan ini, saya yakin Allah Yang Maha Tahu melihat bahwa tujuan ini tidak akan tercapai jika manusia hanya mengandalkan keberadaannya sebagai manusia jasmani.
Ketika Manusia Rohani Jatuh Cinta
Sebagai bagian dari tubuh Kristus, saya percaya manusia rohani memiliki kesadaran yang serupa dengan kesadaran Kristus. Dan seperti halnya Yesus, roh manusia tentunya juga memahami kehendak Allah untuk menghadirkan kerajaan-Nya ke dunia supaya kehidupan di bumi ini nantinya akan seperti yang ada di surga (Mat.6:10) - sebuah kehidupan dimana Allah dan manusia memerintah bersama-sama dalam kasih.
Mengingat kasih adalah unsur yang paling utama dalam hubungan manusia dengan Allah dan dengan sesamanya, menurut saya jatuh cinta bagi manusia rohani bisa diartikan sebagai datangnya kesempatan untuk menghadirkan kasih Kristus dalam hubungan sepasang manusia sehingga mereka dapat bersama belajar untuk mengaplikasikan kasih itu dalam hubungan mereka. Dengan demikian melalui kehidupan keluarga yang nantinya mereka bentuk kasih Kristus akan terpancar dan menjadi terang bagi orang-orang di sekitarnya dimanapun pasangan ini berada. (Mat. 5:16)
Sementara itu saya percaya bahwa sebagai roh, manusia rohani sangat sadar akan hukum yang mengatakan bahwa hubungan badan akan mengikat sepasang manusia menjadi satu ikatan yang tidak terpisahkan (Kej. 2:24, Mat. 19:5, 1 Kor. 6:16). Karena itu untuk bisa menggabungkan dua orang menjadi satu tanpa saling menyakiti dan membinasakan di kemudian hari, dibutuhkan sepasang manusia yang dewasa baik jasmani – sudah cukup umur – maupun secara rohani.
Banyak pasangan yang secara jasmani sudah siap untuk menikah -hormon mereka sudah bisa bekerja dengan sempurna - tetapi sebetulnya secara rohani mereka masih belum dewasa. Jika hubungan ini dipaksakan, bukan kasih Kristus yang terpancar dalam kehidupan mereka melainkan kekacauan dan kesalah-pahaman terus menerus yang tidak jarang berujung pada pertengkaran bahkan perpisahan.
Kemungkinan ini pastilah terlihat dengan jelas oleh manusia rohani kita. Karena itu saya yakin ia hanya akan mengambil keputusan untuk bersatu jika dilihatnya kedua belah pihak sudah cukup siap. Dengan kata lain, bagi manusia rohani, proses pendewasaan diri secara rohani adalah langkah penting dalam mempersiapkan sebuah kehidupan perkawinan.
What Should We Do When We Fall in Love?
Uji dari mana perasaan itu berasal. Mengingat bahwa peran hormon sangat besar dalam mempengaruhi apa yang kita rasakan (dan dengan sendirinya apa yang pikirkan), kita perlu menenangkan diri ketika merasa bahwa kita sedang jatuh cinta. Jangan cepat-cepat bertindak. Kalau hanya untuk berteman tidak apa-apa, tetapi jika ingin menjadikan orang tsb sebagai pasangan hidup, bawalah semuanya dalam doa yang terus menerus, jika perlu berpuasa. Sekali lagi, manusia bukanlah budak hormon karena itu uji apakah manusia rohani kitapun jatuh cinta kepada orang tersebut.
Amati dan selidiki karakternya. Saya percaya bahwa sebagai Bapa yang sangat mengasihi anak-Nya, Allah berperan besar dalam mencarikan pasangan buat anak-Nya, yaitu seseorang yang sepadan dengan kita. (Kej. 2: 18) Saya juga yakin bahwa ketika Allah mengijinkan sesuatu terjadi Dia pasti memiliki rencana dibalik kejadian tsb. Karenanya saya lebih suka berpikir bahwa jatuh cinta adalah cara Tuhan untuk mengarahkan pandangan kita kepada orang tertentu tsb. Bagi saya ini adalah saat dimana Tuhan sedang berkata kepada kita, “Perhatikan baik-baik anak-Ku ini. Apa pendapatmu mengenai dia?"
Kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan membuat daftar. Misalnya: karakter membangun yang dimiliki orang tersebut adalah bertanggung jawab, ulet, tidak pantang menyerah, berani mengemukakan pendapat, punya semangat maju, dsb. Tetapi ada karakter merusak yang ada di dia yaitu terlalu ambisius, suka memaksa dan menghalalkan segala cara. Saya tidak akan memilih dia menjadi pasangan hidup karena karakter negatifnya tsb kelak akan menjadi penghalang dalam mengaplikasikan kasih Kristus dalam hubungan kita.
Ini hanya contoh, tapi sangat penting untuk membuat garis tegas karakter-karakter seperti apa yang tidak ingin kita bawa dalam kehidupan perkawinan nanti. Jika Allah sedang mencarikan yang terbaik, mengapa kita tidak mengajukan permintaan yang terbaik pula?
Pengamatan ini bisa lebih obyektif jika kita lakukan dalam status tanpa ikatan karena pihak yang kita amati biasanya tidak sedang akting untuk menjadi sosok ideal.
Introspeksi diri. Setelah menolak karakter negatif seseorang, kitapun perlu untuk melihat apakah kita memiliki karakter yang serupa. Karena jika iya, kitapun berpotensi untuk menghalangi kasih Kristus bekerja dalam diri kita. Sering kita sendiri tidak menyadari siapa diri kita, karena itu perlu sekali untuk minta tolong Roh Kudus menunjukkannya. Dia yang menyelidiki hati pasti tahu bagian mana dari kita yang masih perlu diperbaiki. Tanyakan juga pendapat orang-orang sekitar mengenai kita, tetapi pilih hanya mereka yang tulus menginginkan kebaikan kita. Dosa yang tidak diakui tidak bisa diampuni. Begitu pula dengan karakter yang merugikan hubungan, jika tidak kita akui tidak akan bisa kita perbaiki.
Buat komitmen untuk pemulihan
Penting sekali untuk membenahi diri sebelum masuk dalam kehidupan perkawinan. Begitu pentingnya arti perkawinan bagi Allah hingga Dia menghendaki manusia untuk menjalaninya dengan pasangan yang sama sampai seumur hidup. Kalau kita bisa setia dengan mempelai yang kelihatan, kitapun juga akan bisa setia dengan Sang Mempelai yang tidak kelihatan yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita.
Karena itu sebelum memasuki kehidupan perkawinan, akan sangat bermanfaan jika kita mulai memulihkan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan kasih seperti disebutkan diatas.
Dekati dia jika orang tsb memiliki rasa takut akan Tuhan dan baik dari perkataan maupun perbuatannya tercermin kerinduan untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Orang yang seperti ini sangat ideal untuk dijadikan teman dekat yang bisa dan menolong, menguatkan serta mendorong kita untuk terus berpegang pada kebenaran firman Allah sehingga bersamanya kita akan menjadi semakin dekat dengan Allah.
Orang yang demikian adalah orang yang telah memiliki bibit kasih dan bibit itu hanya perlu disiram supaya tumbuh menjadi tanaman yang subur dan kuat. Ditambah dengan karakter yang cocok serta sikap yang bertanggung jawab, orang yang demikian adalah orang yang ideal untuk dijadikan pasangan hidup.
Kasih itu indah. Untuk melihat keindahannya kita perlu dua hati yang memiliki kasih. (A&S)
1 comment:
so blessed tan..ak baca artikel ini berulang-ulang..GB
Post a Comment